4 Jenis Terapi yang Dapat Dilakukan oleh Pengidap Stroke
source: kompas.com |
Stroke merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menjadi momok menakutkan pada banyak orang. Pasalnya bagi seseorang yang mengalami stroke, sulit untuk membuat tubuhnya kembali seperti keadaan semula. Tubuh yang kaku dapat menimbulkan komplikasi yang fatal ke depannya bahkan hingga menurunkan fungsi kinerja otak.
Itu sebabnya para pengidap stroke harus menjalankan terapi pasca stroke. Berbagai macam terapi bahkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus rutin dan berkepanjangan.
Itu sebabnya sebaiknya anda memiliki asuransi rawat jalan terbaik karena dapat mengcover seluruh biaya terapi pasca stroke. Lebih lanjut mari kita cari tahu 4 jenis terapi yang dapat dilakukan oleh pengidap stroke
Dilansir dari situs PAFI berikut 4 jenis terapi yang sebaiknya dilakukan pasca mengalami stroke:
1. Terapi Wicara
Pasca mengalami stroke, para pengidapnya biasanya mengalami penurunan fungsi otak karena tidak sesuai seperti sedia kala. Tidak tertutup kemungkinan kemampuan dalam memahami bahasa dan mengungkapkannya menjadi sangat berkurang ataupun sulit.
Untuk itu terapi yang tepat dilakukan oleh pengidap stroke ialah terapi wicara. Terapi ini memberikan pasien yang mengidap penyakit stroke untuk lebih memahami dan latihan dalam berbicara agar tidak kaku, serta mengidentifikasi kesulitan-kesulitan wicara yang dialami oleh para pengidapnya.
2. Terapi Kognitif
Penderita penyakit stroke tidak selamanya mengalami kemampuan bicara yang menurun, maupun tanda gangguan fisik lainnya. Terdapat juga beberapa pasien yang mengalami ketidakstabilan untuk mengatur emosi dan moodnya.
Akibatnya seringkali mental pasir menjadi lemah karena tidak mudah memahami percakapan maupun ucapan orang lain. Bisa saja pasien tersebut merasakan keadaan sedih, kecewa depresi, dan lain-lain.
Oleh sebab itu selain terapi wicara, para pasien juga sebaiknya mendapatkan terapi kognitif atau terapi emosi untuk lebih baik kedepannya. Terapi kognitif juga bertujuan untuk mengelola respon emosional dirinya.
3. Terapi Fisik
Selain dua terapi di atas terapi yang tidak kalah penting lainnya dilakukan ialah terapi fisik. Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisik yang melemah atau berkurang semenjak mengalami serangan stroke.
Latihan ini memfokuskan untuk memperbaiki kemampuan motorik, meningkatkan kemampuan fisik pasien pengidap penyakit stroke.
Tentu saja terapi ini mengandalkan berbagai jenis latihan yang disesuaikan oleh para pasiennya. Terapi fisik biasanya dilakukan dari hal yang sederhana dahulu seperti mengunyah makanan, mengambil barang, duduk, berdiri, berguling, dan sebagainya.
4. Terapi Okupasi
Tujuan dari terapi okupasi ialah membantu para pengidap stroke untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari mereka. Misalnya seperti makan, minum dan menelan, berpakaian, mandi, memasak, membaca dan menulis, serta menggunakan toilet.
Terapi okupasi ingin membuat para penderita stroke untuk lebih mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa bantuan orang lain. Terapi okupasi juga termasuk dalam kelompok asuransi rawat jalan terbaik yang di cover oleh asuransi.
Di mana penderita stroke dapat lebih fokus untuk rutin menjalani segala jenis terapi agar sembuh, serta mereka tidak perlu mengkhawatirkan besar biaya yang dikeluarkan jika memiliki asuransi kesehatan yang sudah mencakup asuransi rawat jalan.
Itu tadi 4 Jenis Terapi Yang Dapat Dilakukan Oleh Pengidap Stroke. Tidak lupa para pengidap stroke harus rutin konsultasikan mengenai penyakitnya kepada dokter, agar pengobatan yang dilakukan dapat memulihkan stroke secara optimal.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman pafikabkepulauantalaud.org sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
0 Response to "4 Jenis Terapi yang Dapat Dilakukan oleh Pengidap Stroke"
Posting Komentar